Minggu, 03 September 2023

Kapan Noktah Merah Perkawinan Tayang

Noktah merah perkawinan tayang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan ‘red dot wedding’ adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa-Indonesia. Tradisi ini seringkali disebut juga dengan ‘pek cun’ atau ‘pek cam’. Noktah merah perkawinan tayang sendiri adalah suatu upacara adat yang dilakukan dalam pernikahan Tionghoa-Indonesia.

Upacara ini biasanya dilakukan setelah pihak keluarga memilih pasangan yang akan dijodohkan dan setelah pihak laki-laki memberikan mas kawin kepada calon pengantin perempuan. Noktah merah perkawinan tayang dilakukan sebagai tanda keseriusan kedua belah pihak dalam pernikahan.

Noktah merah perkawinan tayang biasanya dilakukan pada hari Minggu atau pada hari-hari tertentu yang dipilih berdasarkan kalender Tionghoa. Upacara ini biasanya dimulai dengan memberikan sesaji kepada leluhur dan dewa-dewa agar pernikahan berjalan lancar dan bahagia.

Setelah itu, calon pengantin perempuan akan diberi pakaian merah dan dikumpulkan bersama dengan keluarga dan kerabat dekatnya. Calon pengantin laki-laki juga akan datang bersama dengan keluarga dan kerabat dekatnya. Mereka akan duduk bersebelahan di depan altar sambil memegang seutas tali merah yang dihubungkan antara pasangan tersebut.

Kemudian, seorang tokoh agama akan memimpin upacara dan menyampaikan kata-kata doa dan harapan untuk kedua pasangan tersebut. Setelah itu, tali merah yang dipegang oleh pasangan tersebut akan dipotong menjadi dua bagian oleh tokoh agama atau seseorang yang dianggap berpengaruh dalam masyarakat.

Potongan tali merah tersebut kemudian akan diberikan kepada keluarga dan kerabat dekat pasangan tersebut sebagai simbol bahwa pernikahan tersebut telah resmi. pasangan tersebut juga akan memberikan hadiah-hadiah kecil kepada keluarga dan kerabat dekatnya sebagai tanda terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan.

Noktah merah perkawinan tayang memang merupakan tradisi yang sangat khas dan unik. Upacara ini menjadi salah satu bagian penting dalam pernikahan Tionghoa-Indonesia dan menjadi simbol keseriusan kedua belah pihak dalam menjalani kehidupan bersama. Oleh karena itu, upacara ini patut diapresiasi dan dilestarikan sebagai warisan budaya yang sangat berharga.