Minggu, 03 September 2023

Kapan Mu'Tazilah Mengalami Kemunduran

Mu’tazilah adalah sebuah aliran pemikiran dalam Islam yang muncul pada abad ke-8 di Baghdad, Iraq. Aliran ini dikenal sebagai aliran rasionalis yang cenderung mengutamakan akal dan rasionalitas dalam memahami ajaran Islam. Namun, pada akhirnya aliran Mu’tazilah mengalami kemunduran dan perlahan-lahan hilang dari dunia pemikiran Islam.

Kemunduran aliran Mu’tazilah dimulai pada abad ke-10, ketika terjadi pertentangan antara Mu’tazilah dan aliran pemikiran yang lebih konservatif seperti Ahlul Hadith dan Ahlul Ra’yi. Pertentangan ini semakin memuncak ketika seorang khalifah Abbasiyah, Al-Ma’mun, memutuskan untuk mengadopsi paham Mu’tazilah sebagai doktrin resmi negara. Kebijakan ini memicu protes dan kecaman dari kalangan yang lebih konservatif, dan menyebabkan aliran Mu’tazilah menjadi semakin terisolasi.

kemunduran aliran Mu’tazilah juga dipengaruhi oleh karya-karya filosof Muslim yang muncul pada abad ke-11, terutama karya Ibn Sina dan al-Ghazali. Karya-karya ini menunjukkan kelemahan pemikiran Mu’tazilah dalam memahami ajaran Islam, dan mempertanyakan pemahaman mereka tentang sifat Allah dan hubungan antara akal dan wahyu.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia Islam pada abad ke-12 juga menjadi faktor penting dalam kemunduran aliran Mu’tazilah. Pada masa itu, pemikir Muslim mulai mengadopsi pemikiran Aristoteles dan Plato, dan mengembangkan filsafat baru yang lebih berfokus pada akal dan logika. Pemikiran Mu’tazilah, yang mengutamakan akal dalam memahami ajaran Islam, menjadi semakin ketinggalan zaman dan terpinggirkan oleh pemikiran baru ini.

Kemunduran aliran Mu’tazilah juga dipengaruhi oleh perubahan politik di dunia Islam pada abad ke-13, ketika Mongol menaklukkan Baghdad dan mengakhiri kekuasaan Abbasiyah. Kekacauan politik yang terjadi selama periode ini menyebabkan ilmu pengetahuan dan filsafat Islam mengalami kemunduran, dan aliran Mu’tazilah semakin terpinggirkan.

Meskipun aliran Mu’tazilah mengalami kemunduran dan perlahan-lahan hilang dari dunia pemikiran Islam, namun pemikiran dan kontribusi mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat Islam tidak bisa diabaikan. Pemikiran Mu’tazilah memberikan kontribusi penting dalam memperkenalkan konsep-konsep filsafat ke dalam dunia Islam, dan menjadi cikal bakal dari pemikiran rasionalis yang berkembang di kemudian hari.