Minggu, 01 Oktober 2023

Kelahiran Orde Baru Dimotori Oleh

Kelahiran Orde Baru adalah periode sejarah Indonesia yang dimulai pada tahun 1966 dan berakhir pada tahun 1998. Orde Baru dimotori oleh sosok Jenderal Soeharto yang berhasil memimpin Indonesia selama 32 tahun. Kelahiran Orde Baru dimulai setelah kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang memicu krisis politik dan sosial di Indonesia.

Setelah kegagalan Gerakan 30 September, Soeharto memimpin gerakan militer yang dikenal sebagai Operasi Tumpas. Operasi Tumpas bertujuan untuk membersihkan seluruh elemen PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dituduh terlibat dalam kudeta tersebut. Akibat dari Operasi Tumpas, ribuan orang dinyatakan hilang dan tewas. Hal ini memastikan bahwa PKI tidak akan lagi menjadi ancaman bagi stabilitas politik Indonesia.

Setelah membersihkan PKI, Soeharto mulai membangun basis kekuasaannya melalui dukungan militer dan pemerintah sipil. Pada tahun 1967, Soeharto menjadi Presiden Indonesia dan membentuk Orde Baru. Orde Baru bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia setelah periode ketidakstabilan politik yang panjang.

Pada awalnya, Orde Baru fokus pada pengembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Soeharto mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang disebut dengan Trilogi Pembangunan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan keadilan sosial. Kebijakan ini berhasil mengembangkan ekonomi Indonesia dan membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Orde Baru juga fokus pada penguatan nasionalisme dan keamanan dalam negeri. Soeharto menekankan pentingnya ideologi Pancasila dan kepentingan nasional dalam setiap kebijakan yang diambil. Hal ini ditunjukkan dengan pelarangan partai politik berbasis agama dan penggunaan bahasa daerah di sekolah dan pemerintahan.

Namun, di balik keberhasilan Orde Baru dalam pembangunan ekonomi, terdapat kebijakan-kebijakan yang kontroversial dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia. Beberapa kebijakan tersebut antara lain, kebijakan pengalihan tanah dan sumber daya alam kepada investor asing, penindasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap tidak setia kepada pemerintah, dan penangkapan terhadap aktivis politik dan media yang dianggap mengancam keamanan nasional.

Kelahiran Orde Baru dimotori oleh sosok Jenderal Soeharto yang berhasil memimpin Indonesia selama 32 tahun. Orde Baru berhasil menciptakan stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia setelah periode ketidakstabilan politik yang panjang. Namun, di balik keberhasilannya tersebut, terdapat kebijakan-kebijakan yang kontroversial dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, Orde Baru menjadi topik yang kontrovers