Minggu, 01 Oktober 2023

Kekuasaan Media Yang Bersifat Fragmentaris

Kekuasaan media dapat berperan sebagai alat yang sangat penting dalam kehidupan kita saat ini. Media adalah cara yang paling efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas dan menginformasikan berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Namun, dalam era digital seperti sekarang, kekuasaan media sering kali bersifat fragmentaris. Hal ini disebabkan oleh adanya banyak platform media yang berbeda-beda dan tidak terkait satu sama lain.

Salah satu contoh kekuasaan media yang bersifat fragmentaris adalah pengaruh media sosial. Ada banyak platform media sosial yang berbeda seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan banyak lagi. Masing-masing platform ini memiliki kekuatan dan pengaruhnya sendiri terhadap penggunanya. Meskipun mereka semua bertujuan untuk menyediakan cara yang mudah untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, tetapi masing-masing memiliki aturan yang berbeda dan jumlah pengguna yang berbeda.

Kekuasaan media fragmentaris ini juga mempengaruhi bagaimana berita dan informasi disajikan kepada masyarakat. Dulu, media massa seperti koran dan televisi menjadi sumber utama informasi dan menjadi penentu apa yang akan dipublikasikan. Namun, dengan adanya internet dan platform media sosial, siapa saja dapat mempublikasikan informasi, bahkan tanpa pengawasan atau pertanggungjawaban yang jelas. Ini berarti bahwa informasi dapat dengan mudah tersebar, bahkan jika itu tidak benar atau tidak terverifikasi.

Kekuasaan media fragmentaris juga berdampak pada pemilihan berita. Media massa yang dominan di masa lalu, memiliki kontrol yang lebih besar atas apa yang disajikan kepada masyarakat. Namun, dengan keberadaan platform media yang berbeda-beda, setiap platform dapat memilih untuk menampilkan berita yang berbeda-beda. Ini berarti bahwa masyarakat dapat memilih untuk mengikuti platform yang menampilkan berita yang mendukung pandangan mereka, dan mengabaikan platform yang tidak sependapat dengan pandangan mereka.

Tidak hanya itu, kekuasaan media fragmentaris juga mempengaruhi opini publik. Dengan banyaknya platform media yang berbeda, masyarakat memiliki akses ke berbagai sudut pandang dan opini yang berbeda-beda. Ini berarti bahwa orang dapat memilih untuk mendengarkan dan mengikuti opini yang mendukung pandangan mereka, bahkan jika itu tidak sepenuhnya benar atau tidak objektif.

Dalam era media yang bersifat fragmentaris seperti sekarang, penting bagi masyarakat untuk memilih dengan bijak sumber informasi yang mereka percayai. Masyarakat harus mempelajari cara menilai kebenaran informasi dan memastikan bahwa sumber informasi tersebut dapat dipercaya. Hal ini akan membantu masyarakat memahami isu-isu yang lebih luas dan mencegah terjadinya polarisasi dalam masyarakat.

Kekuasaan media yang bersifat fragmentaris memang memberikan kebebasan bagi orang untuk memilih informasi yang ingin mereka terima. Namun, hal ini juga membawa risiko besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas informasi dan memastikan bahwa informasi yang diterima benar dan objektif. Dalam dun